Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Para remaja cantik ini tidak ubahnya remaja lainnya. Mereka sesekali pergi ke salon dan bergosip dengan teman-temannya. Bedanya, mereka bersekolah di sekolah pembasmi setan, Gereja Internasional Kebebasan Spiritual. Perangkat mereka bukanlah buku pelajaran maupun penggaris, tapi injil, salib dan air suci.
"Ketika mereka memanggil seorang pembasmi setan, mereka tidak menyangka akan bertemu dengan gadis berusia 16 tahun," ujar wanita cantik pembasmi setan, Bryne Larson, seperti dilansir dari laman Daily Mail, Kamis, 11 Agustus 2011.

"Kutukan kematian, kanker dan pembunuhan. Biasanya pada kutukan kematian, setannya mengganas. Setelah mendengar saya membacakan doa, orang yang dirasuki biasanya bersendawa atau menangis," kata Tess.

"Mata mereka melotot, suaranya menjadi berat dan mereka mulai berteriak. Kami sudah biasa disumpahi, diludahi, dan dimuntahi oleh orang-orang yang kerasukan," kata Savannah.

"Telepon kami berbunyi terus. Setiap bulannya, kami menerima 1.000 panggilan dan kami sering bepergian ke Afrika, Ukraina, Inggris dan Australia untuk mengusir setan," kata Bob.

Savannah tidak memiliki masalah dengan itu. Dia mengatakan ketimbang nonton tayangan TV yang merusak, lebih baik dia berdoa dan bertarung melawan setan. "Saya kira tayangan Harry Potter dan Twilight adalah pemicu kerasukan. Karena tayangan ini tidak bermoral dan mengajak orang-orang untuk berbuat jahat," kata Savannah. [vivanews]
0 komentar:
Posting Komentar